AYAT – AYAT HUKUM

Jika dicermati hampir tidak ada satu aktifitas seorang muslim yang luput dari norma hukum. Tentu saja yang dimaksud disini adalah hukum praktis yang terdiri dari lima kategori, wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram. Sejak bangun tidur sampai tidur kembali,setiap muslim dalam aktivitasnya, apapun bentuknya, akan terkena salah satu dari lima norma hukum tersebut.

Biasanya ia tidak akan mau melakukan atau mengkonsumsi sesuatu sepanjang hukumnya tidak jelas. Oleh sebab itu, jauh lebih banyak buku-buku yang berisi fatwa-fatwa hukum ketimbang persoalan yang menyangkut aqidah, akhlak dan dimensi Islam lainnya. Kejelasan hukum, akan memberikan rasa aman, damai dan tenteram bagi umat. Yang menjadi topik bahasan kami adalah berzina, menuduh berzina, Membuat kerusakan di muka bumi dan mencuri.

  1. Berzina.

Hukuman pukulan dikenakan pezina jejaka dan perawan (Ghairu Muhshan) sementara pezina muhshan hukumanannya rajam:

An Nur 24 : 2

Artinya: 2. Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.


An-Nisa’ 4: 15

Artinya: 15. dan (terhadap) Para wanita yang mengerjakan perbuatan keji [275], hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). kemudian apabila mereka telah memberi persaksian, Maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan lain kepadanya[276].

Perbuatan keji: menurut jumhur mufassirin yang dimaksud perbuatan keji ialah perbuatan zina, sedang menurut Pendapat yang lain ialah segala perbuatan mesum seperti : zina, homo sek dan yang sejenisnya. menurut Pendapat Muslim dan Mujahid yang dimaksud dengan perbuatan keji ialah musahaqah (homosek antara wanita dengan wanita).

[276] Menurut jumhur mufassirin jalan yang lain itu itu ialah dengan turunnya ayat 2 surat An Nuur.

  1. Menuduh berzina

An-Nur 24: 4

Artinya: 4. dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik[1029] (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. dan mereka Itulah orang-orang yang fasik.

Yang dimaksud wanita-wanita yang baik disini adalah wanita-wanita yang Suci, akil balig dan muslimah.

  1. Pencuri

Al-Maidah 5: 38

Artinya: 38. laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

  1. Membuat kerusakan di muka bumi

Al-Maidah 5: 33

Artinya: 33. Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik[414], atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar,

Maksudnya Ialah: memotong tangan kanan dan kaki kiri; dan kalau melakukan lagi Maka dipotong tangan kiri dan kaki kanan.

Pemabuk dipukul 80 kali

Murtad hukum bunuh

Sumber

http://zulfa4wliya.wordpress.com/2007/12/02/ayat-ayat-hukum/

http://www.waspada.co.id/index.php/index.php?option=com_content&view=article&id=43257:perbandingan-ayat-hukum-a-ayat-kauniyah-dalam-al-quran&catid=33:artikel-jumat&Itemid=98

Selasa, 13 Juli 2010

Pengantar Pendidikan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, tersebut di dalamnya adalah pendidikan.
Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai mahluk individu, social, susial dan relegius. Dengan diperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak

Ketiga lambaga pendidikan, yaitu lembaga pendidikan keluarga, lembaga pendidikan sekolah, dan lembaga pendidikan masyarakat mempunyai tanggung jawab dan peranan masing – masing dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri manusia.

1.2 Tujuan
1. untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar pendidikan
2. mengetahui bagaimana sebab fungsi dan peran serta tanggung jawab lembaga pendidikan.
3. mengetahui bagaimana lembaga pendidikan yang ada di masyarakat.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan lembaga Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses yang kompek dan melibatkan berbagai pihak, khususnya keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sebagai lingkungan pendidikan yang di-kenal sebagai tripusat pendidikan. Fungsi dan peran tripusat pendidikan itu baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan pendidikan yakni membangun manusia Indonesia satu-satunya. Serta menyiapkan sumber daya membangun yang bermutu. Dengan demikian, pemenuhan fungsi dan peranan itu secara optimal merupakan salah satu factor penentu keberhasilan nasional.
Tidak bisa kita pungkiri lagi bahwa lembaga pendidikan pengaruh terhadap corak dan karakter masyarakat. Sebagai sistem sosial lembaga pendidikan harus memiliki fu-ngsi dan peran dalam masyarakat yang memiliki perubahan lebih baik dalam berbagai aspek. Ada 3 macam lembaga pendidikan yaitu lembaga pendidikan keluarga, lembaga pendidikan sekolah dan lembaga pendidikan masyarakat.

2.2 Lembaga Pendidikan Keluarga

Hampir semua pendidikan awal yang ditarima anak adalah dalam keluarga. Ka-rena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat formal dan ko-ngkrit. Lahirnya keluarga sebagai pendidikan sejak manusia itu ada. Ayah dan ibu seba-gai pendidik, dan anak sebagai terdidik. Tugas keluarga adalah melekat dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik.
1. Fungsi dan peranan pendidikan keluarga
a. Pengalaman pertama masa kanak-kanak
Pengalaman ini merupakan factor yang sangat penting bagi perkembangan be-rikutnya, khusus nya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pa-da perkembangan selanjutnya.

b. Menjamin kehidupan emosional anak
Tiga hal yang menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah:
1. pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak, misalnya dengan me-nuruti kemauannya mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa pe-rhatian yang lebih.
2. pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua tingkah laku anak.
3. memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang dimharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam me-laksanakan aktifitasnya sehari-hari.

c. Menanamkan dasar pendidikan social
Seperti pepatah “buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Anak akan selalu ber-usaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya. Karena nya, orang tua harus menjadi suri teladan yang baik. Misalnya dengan mengajarkan tutur kata dan perilaku yang baik bagi anak-anak nya.

d. Memberikan dasar pendidikan social
Warga sebagai komunitas terkecil dalam kehidupan social merupakan satu te-mpat awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai social. Di dalam keluarga, akan terjadi contoh kecil pendidikan sosial bagi anak. Orang tua sebagai tel-adan , sudah semestinya memberikan contoh yang baik bagi anak-anak.

e. peletakan dasar - dasar keagamaan
masa kanak-kanak adalah masa paling baik dalam menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan yang penuh suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak. Ke-biasaan orang tua mengucapakan salam ketika akan masuk rumah meru-pakan contoh langkah bijak sana dalam upaya penanaman dasar relegius.

2. Tanggung Jawab Keluarga
1. adanya motivasi dan dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak. Hubungan yang tidak didasari cinta kasih akan menimbulkan be-berapa sifat negative bagi perkembangan anak. Begitu pula, tidak cukupnya ke-butuhan anak akan kasih sayang akan membuat anak selalu merasa tertekan dan akan selalu ragu dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
2. pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Usia anak yang masih diniakan cukup mambantu or-ang tua dalam penanaman sikap kehidupan. Rasa ingin tahu akan menhasilkan pengetahuan yang asli dan berakar bagi anak. Keluarga harus mampu menggu-nakan masa ingin untuk betul-betul membantu kepribadian awal anak sebagai anggota keluarga.
3. tanggung jawab social adalah bagian dari keluarga pada gilirannya akan m-enjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan Negara. Masyarakat yang seja-htera dibentuk dari kelurga-keluarga sejahtera pula. Kelurga merupakan awal perubahan dalam masyarakat yang sejahtera.
4. memelihara dan membesarkan anaknya. Ikatan darah dan batin antara orang tua dan anak akan memberikan dorongan alami bagi orang tua untuk betul-betul mendidika anak menjadi apa yang mereka inginkan.
5. memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keteramp-ilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa ak-an mampu mandiri.

2.3 Lembaga Pendidikan Sekolah
Akibat terbatasnya kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya maka diper-cayalah tugas mengajar itu kepada orang dewasa lain yang lebih ahli dalam lembaga pendidikan formal, yaitu guru. Sekolah sebagai wahana pendidikan menjadi produsen penghasil individu yang berkemapuan secara intelektual dan skill. Karenanya, sekolah perlu dirancang dan dikelola dengan baik. Karakteristik pendidikan disekolah antara lain:
Diselenggarakan secara khusus dan dibagikan atas jenis jenjang yang memliki hubu-ngan hierakis.
1. Usia anak didik di suatu jenjag pendidikan relative homogen.
2. Waktu pendidikan relative lama sesuai dengan program pendidikan yang harus diselesaikan.
3. Materi atau pendidikan lebih banyak bersifat akademik dan umum.
4. adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban kebutuhan di-masa yang akan dating.
1. Fungsi dan Peranan Sekolah

1. Fungsi Lembaga Sekolah
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik
b. Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
c. Pendidikan dilakukan dalam program tertentu dan sistematis.
d. sosialisasi yaitu proses perkembangan individu menjadi mahluk social yang mampu beradaptasi dengan masyarakat.
e. Konservasi dan trasmisi cultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat di-lakukan dengan pencairan dan penyampaian budaya pada anak didik selaku gen-erasi muda.
f. Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun langsung kemasyarakat.

2. Peranan Lembaga Sekolah
a. Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan kariawan.
b. Tempat anak didik menaatui peraturan sekolah.
c. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan Negara.

2. Tanggung Jawab Sekolah
1. Tanggung jawab formal kelembaga sesuai dengan fungsi dan tujuan yang dite-tapkan menurut ketentuan yang berlaku.
2. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendi-dikan.
3. Tanggung jawab fungsional adalah tanggung jawab profisional pengelola dan pelaksanaan pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasrkan ketentuan jabatan.

3. Sifat-sifat Lembaga Pendidikan Sekolah
1. Tumbuh sesudah keluarga ( Pendidikan kedua ), maksudnya sekolah memikul tangung jawab dari keluarga untuk mendidika anak mereka.
2. Lembaga pendidikan formal, dalam arti memiliki program yang jelas, teratur dan resmi.
3. Lembaga pendidikan tidak bersifat kodrat. Maksudnya hubungan guru dan mu-rid bersifat dinas, bukan sebagai hubungan darah.

4. Macam-macam Sekolah
a. di tinjau dari segi yang mengusahakan
1. sekolah negeri, yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah, baik segi fasilitas, keuangan maupun tenaga pengajar.
2. sekolah swasta, yaitu sekolah yang diusahakan oleh badan-badan swasta. Terdiri atas 4 status yakni : Disamakan, Diakui, Terdaftar dan Tercatat.
b. di tinjau dari tingkatan
1. pendidikan prasekolah, yaitu pendidikan sebelum sekolah dasar.
2. pendidikan dasar, yaitu sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah dan SLTP/MTs.
3. pendidikan menengah, yaitu SLTA dan kejurusan / Madrasah aliah
4. pendidikan tinggi, yaitu : akademi,instintut sekolah tinggi atau Universitas.
5. ditinjau dari sifatnya
a. sekolah umum yaitu sekolah yang belum mempersiapkan anak dalam sepesialisasi pada bidang pekerjaan tertentu. Misalnya : SD,SLTP dan SLTA.
b. Sekolah kejurusan, yakni lembaga pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu. Misalnya: SMEA,MAK dan STM.
5. Sumbangsih Khas Sekolah Sebagai Lembaga Pendidikan

a. Sekolah melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak,serta memperbaiki, sertamemperbaiki, memperluas tingkah laku si anak didik.
b. Sekolah memdidik maupun mengajar anak didik menerima dan memiliki kebudayaan bangsa.
c. Sekolah membantu anak didik mengambangkan kemampuan intelektual dan keterampilan kerja.

2.4 Lembaga Pendidikan Masyarakat

Masyarakat sebagai lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap peribadi seseorang. Dalam halini, masyarakat mempunyai peranan penting dalam upaya ikut serta menyelenggarakan pendidikan, membantu pengadaan tenaga dan biaya, sarana dan perasarana serta meyediakan lapangan kerja. Karenanya, partisipasi masyarakat membantu pemerintah dalam usaha mencrdasakan kehidupan bangsa yang sangat di herapkan. Pendidikan dalam msayarakat memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Diselenggarakan dengan sengaja diluar sekolah
2. Peserta umumnya mereka yang tidak sekolah atau drop aut
3. Tidak bisa mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jenjang waktu pendek.
4. Peserta tidak perlu homogen
5. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis
6. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
7. Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan tariff hidup.

1. Beberapa Istilah Jalur Pendidikan Luar Sekolah
1. Pendidikan sisial, yaitu Proses yang diusahakan dengan usaha didalam masyarakat untuk mendidik individu dan lingkungan social, supaya bebas dan bertanggung jawab
2. Pendidikan masyarakat merupakan pendidikan yang ditujukan kepada orang dewasa, termasuk pemuda diluar batas umur tertinggi kewajiban belajar dan dilakukan diluar lingkungan dan sistem persekolahan resmi.
3. Pendidikan rakyat adalah tindakan-tindakan atau pengaruh yang terkadang mengenai seluruh rakyat.
4. Pendidikan Luar sekolah adalah pendidikan yang dilakukan diluar sistem persekolahan biasa.
5. Mass Educasion adalah Pendidikan yang dilakukan oleh orang dewasa diluar lingkungan sekolah
6. adult educasion adalah pendidikan untuk orang dewas yang mengambil umur batas tertinggi dari masa kewajiban belajar.
7. Extension Educasion adalah suatu bentuk dari adult education, yaitu yang diselenggarakan diluar sekolah biasa, yaitu yang dikelola oleh perguruan tinggi untuk menyatuhi hasrat masyarakat yang ingin masuk dunia universitas, misalnya universitas terbuka.
8. Fundamental Education ialah pendidikan yang bertujauan membantu untuk mencapai kemajuan social ekonomi, agar mereka dapat menepati posisi yang layak.
2. Sasaran dan Program Pendidikan Jalur Luar Sekolah
1. Para Buruh dan Petani
Kebanyaka berkependidikan rendah atau tida sama sekali. Pendidikan yang dierikan adalah pendidikan yang mampu menolong meningkatkan produktifitas dengan mengajarkan keterampilan dan metode baru, yang mendidik mereka agar memenuhi kewajiban sebagai warga Negara dan kepala keluarga serta mampu menggunakan waktu secara efektif.
2. Para Remaja Putus Sekolah
Golongan remaja yang menganggur memerlukan pendidikan yang menarik, merangsang dan relevan dengan kebutuhan hidupnya.
3. Para Pekerja Yang Berketerampilan
Agar mampu menghadapi berbagai tantangan masa depan, maka program pendidikan yang diberikan kepada ereka hendaknya yang bersifat kejujuran dan teknik. Dengan tujuan dapat menyelamatkan mereka dari bahaya keuangan, pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki serta membuka alan bagi mereka untuk naik ke jenjang hidup yang lebih baik.
4. Golongan Teknisi dan Profesional
Mereka memegang peranan penting dalam kemajuan masyarakat. Karenanya, peran mereka harus diopimalkan dengan memperbaharui dan menambah pengetahuanya serta keterampilannya.
5. Para Pemimpin Masyarakat
Termasuk didalamnya peran pemipin politisi, agama, social dan sebagainya. Mereka dituntut mampu mengaplikasikan berbagai pengetahuan mereka dan berusaha untuk memperbaharui sikap dan gagasan yang sesuai dengan kemajuan dan pembangunan.
6. Anggota Masyarakat yang Sudah Tua
Akibat perkembangan zaman, banyak ilmu pengetahuan yang meeka dapatkan. Karena itu pendidikan merupakan kesempatan yang berharga bagi mereka.












BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Dalam Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggung jawab keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dimana masisng-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional.
Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertanggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuhkembangka anak sebagai mahluk individu, social, susila dan relegius.
Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki individu agar memiliki kecerdasan intelektual dan mentel. Dari indiviru yang cerdas, akan lahir bangsa yang cerdas yang mampu memecahkan masalahnya sendiri.
Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemapuan penalaran, keterampian dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perkembangan dari setiap individu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar